MOSA GLIO untuk budidaya tanaman lada
- Aplikasi MOSA GLIO untuk lada dapat mencegah terhadap serangan; Penyakit busuk kaki / leher akar (sakit dari bawah) , Penyakit Busuk Pangkal Batang, Penyakit busuk tunggul (stump root), Penyakit busuk akar, yang disebabkan jamur tular tanah (soil borne)
- MOSA GLIO dapat meningkatkan kualitas lahan. Dengan pengocoran lahan secara rutin, bahan aktif MOSA GLIO akan berkembang secara dinamis memproteksi lahan dari masuknya dan berkembangnya jamur tular tanah (soil borne).
- MOSA GLIO berfungsi meningkatkan kualitas pupuk kandang maupun kompos. Sehingga pupuk kandang/kompos sekaligus memiliki fungsi protectabt yang dapat menghalau jamur-jamur penyebab penyakit pada tanaman lada .
- Penggunaan agens hayati MOSA GLIO ini lebih menjamin panenan lada bebas residu pestida kimia, sehingga meningkatkan nilai jual
- Pada lahan, lebih menjamin kelestarian kesuburan tanah
- Dan berbagai keuntungan lainnya
Aplikasi MOSA GLIO ini dimaksudkankan untuk mengendalian penyakit semenjak awal dengan memanfaatkan jamur menguntungkan yang memiliki 3 sifat, kompetisi, parsitistik dan antagonistik. Kompetisi karena mampu berkompetisi dan merebut ‘bahan makanan’ dari jamur penyebab penyakit, Parasitisik karena mampu memakan jamur penyebab penyakit dan antagonistik karena mampu mengeluarkan enzym yang bersifat racun pada jamur penyebab penyakit.
Aplikasi pada MOSA GLIO pada Lada yakni ;
Untuk pembibitan lada ;
Penggunaannya untuk bibit bisa diberikan pada campuran media tanam. 1 sachet MOSA GLIO dicampur dalam ± 30 kg ( 1 karung) pupuk kandang, kemudian diperam selama ± 1 minggu. Campuran ini kemudian dapat dicampurkan /diratakan dalam media tanam.
Untuk Perawatan ;
Aplikasi MOSA GLIO dapat dicampur/bebarangan dengan BIO-SPF. Caranya, masing-masing 1 sachet MOSA GLIO / Superglio dan BIO-SPF dilarutkan dengan 100 sd 150 liter air bersih. Kemudian digunakan untuk mengocor 100 sd 150 batang tanaman lada.
Penggunaan agens hayati MOSA GLIO / Superglio dan BIO SPF (sebaiknya digunakan di musim kemarau supaya lebih optimal).
Cara alternatif;
Aplikasi BIO-SPF dilakukan dengan cara penyemprotan pada pangkal batang lada . Agar penyemprotan tersebut mudah, nozzle atau kepala sprayer/alat semprot dapat dikendorkan atau dicopot. Dosis penyemprotan ini adalah 2 sendok atau 1/3 sachet BIO-SPF dilarutkan dalam 1 tangki semprot 14 liter.
Beberapa penyakit lada yang dapat dikendalikan dengan BIO-SPF :
Penyakit busuk kaki
Penyakit busuk kaki ini disebut juga leher akar (sakit dari bawah). Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytophtora palmifora . Serangan terberat terdapat di lampung.
Gejala : Gejala penyakit ini pada dalam sayatan kulit batang, dibawahnya berwarna coklat hingga coklat tua. Timbul bercak-bercak sawo matang pada daun dan ditengahnya berwarna abu-abu. Akhirnya daun menjadi kuning, terkulai dan dari ujungnya berwarna hitam, kemudian daun 2 berguguran. Daun gugur dari tangkai bawah menjalar keatas. Infeksi sangat cepat, serangan mematikan dalam 10 hari. Dimusim kering serangan makin berbahaya , kematian semua rumpun dalam 3-4 hari
Pencegahan dan pengendalian ; Untuk pencegahan dan pengendalian, tabur/kocorkan MOSA GLIO / Superglio dan BIO-SPF. 1 sachet MOSA GLIO / Superglio dan 1 sachet BIO-SPF cukup untuk 1000m² luasan lahan lada, atau kira-kira 200 batang tanaman lada.
Penyakit Busuk Tunggul (stump root)
Penyakit ini disebabkan cendawan Rosilinea bunodesà serangan terberat di India
Gejala : Gejala penyakit ditandai daun menguning dan rontok kemudian seluruh daun
mengering & tanaman tidak dapat dipertahankan.
Pencegahan dan pengendalian ; Untuk pencegahan dan pengendalian, tabur/kocorkan MOSA GLIO / Superglio dan BIO-SPF. 1 sachet MOSA GLIO / Superglio dan 1 sachet BIO-SPF cukup untuk
1000m² luasan lahan lada, atau kira-kira 200 batang tanaman lada.
Penyakit busuk akar
Serangan terberat terjadi di Malaysia. Penyakit busuk akar ini disebut juga Root rot.
Penyebab penyakit ini adalah cendawan Ganoderma lucidium
Pencegahan penyakit busuk akar;
Cara pertama dapat dengan menanam jenis yang tahan ( Jenis Belantung).
Cara kedua dengan aplikasi agens hayati MOSA GLIO /Superglio dan BIO-SPF. Tabur/kocorkan MOSA GLIO / Superglio dan BIO-SPF. 1 sachet MOSA GLIO / Superglio dan 1 sachet BIO-SPF cukup untuk 1000m² luasan lahan lada, atau kira-kira 200 batang tanaman lada.
Penyakit Busuk Pangkal Batang
Penyakit busuk pangkal batang (BPB) pada tanaman lada disebabkan oleh jamur Phytophthora capsici. Serangan pada akar atau pangkal batang menyebabkan tanaman layu dan mati secara cepat. Saat ini penyakit BPB telah ada di seluruh areal pertanaman lada di Indonesia. Jamur Phytophthora capsici merupakan jamur tular tanah, dapat membentuk struktur istirahat yang mampu bertahan dalam waktu cukup lama. Serangan Phytophthora capsici banyak terjadi pada musim hujan.
Gejala serangan : Serangan Phytophthora capsici pada daun menyebabkan gejala bercak daun pada bagian tengah atau tepi daun. Sepanjang tepi bercak tersebut bagian gejala berwarna hitam bergerigi seperti renda yang akan nampak jelas bila gejala masih segar; bagian tersebut tidak nampak apabila daun telah mengering atau pada gejala lanjut. Daun-daun sakit merupakan sumber inokulum bagi tangkai atau cabang sehat yang berada di dekatnya.
Pencegahan dan pengendalian : Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Phytophthora Capsici cegah dengan pemberian MOSA GLIO/Superglio dan untuk hasil yang lebih baik kocorkan BIO-SPF. 1 sachet MOSA GLIO / Superglio cukup untuk 1000m² luasan lahan lada, atau kira-kira 200 batang tanaman lada.
Pencegahan : Penggunaan agens hayati MOSA GLIO / Superglio dan BIO SPF (sebaiknya digunakan di musim kemarau supaya lebih optimal). Aplikasi MOSA GLIO / Superglio dan BIO-SPF ini adalah 1 sachet MOSA GLIO / Superglio dan 1 sachet BIO-SPF cukup untuk 1000m² luasan lahan lada, atau kira-kira 200 batang tanaman lada.
Mengapa harus BIO SPF & MOSA GLIO ?
Banyak pertanyaan dari petani maupun praktisi lada yang yang menanyakan mengapa dalam pengendalian penyakit pada tanaman lada ini menggunakan 2 agens hayati sekaligus, yakni MOSA GLIO dan BIO-SPF.
Untuk menjawab pertanyaan ini harus dipahami bagaimana cara kerja 2 agens hayati ini. Jelas secara metode dan kandungan bahan aktif 2 agens hayati ini berbeda.
MOSA GLIO/Superglio adalah agens hayati (musuh alami penyebab penyakit) berbahan aktif Gliocladium dan Trichderma yang bekerja mencegah masuknya penyakit di daerah perakaran lada dan berkembang biak secara alami dalam bahan organik tanah .
BIO-SPF adalah jenis bakteri perakaran yang menginduksi ketahanan tanaman lada sehingga melindungi dari serangan antraknose , penyakit karat, dan fusarium yang disebabkan oleh cendawan.
Penyakit pada tanaman yang sangat kompleks menjadikan alasan untuk merekomendasikan penggunaan 2 agens hayati tersebut agar bekerja secara sinergis. Sehingga secara gampang petani maupun praktisi dapat mendapatkan manfaat dari kedua agens hayati tersebut.
Kedua agens hayati (MOSA GLIO/Superglio & BIO-SPF itu merupakan paket solusi tak terpisahkan untuk mengantisipasi dan mengobati penyakit jika tanaman terlanjur terkena penyakit. Sehingga Penggunaan kedua agens hayati itu merupakan paket solusi tak terpisahkan untuk mengantisipasi dan mengobati penyakit jika tanaman terlanjur terkena penyakit.
Hits: 715