Humat dan Fulvat
Asam humat (humid acid) sebagaimana asam fulvat (fulvic acid) terdapat kandungan dalam pupuk organik padat MOSA GOLD dan dalam jumlah lebih sedikit terdapat pada pupuk organik cair AGRITECH.
Asam humat ini merupakan unsur organik utama tanah (humus), gambut dan batubara. Asam humat ini juga merupakan penyusun organik utama yang terdapat di dataran tinggi, danau dystrophic dan air laut. Ini dihasilkan oleh biodegradasi bahan bahan organik yang mati. Asam humat bukan merupakan asam tunggal; Sebaliknya, ini adalah campuran kompleks dari berbagai asam yang mengandung gugus karboksil dan fenolat sehingga campuran tersebut berfungsi secara fungsional sebagai asam dibasa atau, kadang-kadang, sebagai asam tribasat. Asam humat dapat membentuk kompleks dengan ion yang umum ditemukan di lingkungan membuat koloid humik. Asam humat tidak larut dalam air pada pH asam, sedangkan asam fulvat juga berasal dari zat humat namun dapat larut dalam air di kisaran pH penuh. Asam humat dan fulvat ini kini menjadi salah satu suplemen penting di pertanian.
Di alam, asam humat terbentuk melalui proses fisika, kimia, dan biologi dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan maupun hewan melalui proses humifikasi. Oleh karena strukturnya terdiri dari campuran senyawa organik alifatik dan aromatic, diantaranya ditunjukkan dengan adanya gugus aktif asam karboksilat dan quinoid, maka asam humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi dan fisiologi pada organisme hidup di dalam tanah. Hal ini menyebabkan asam humat bersifat lebih sebagai soil conditioner (pembenah tanah).
Penggunaan pupuk organik atau suplemen hara lain seperti asam humat (humic acid) saat ini mulai banyak dilakukan, selain didasarkan alasan keamanan produk juga dapat memperbaiki kesuburan tanah. Asam humat adalah zat organik yang memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi (makromolekul atau polimer organik) yang mengandung gugus aktif.
Penggunaan pupuk Kimia / anorganik pada tanah tidak semuanya terserap secara optimal oleh tanaman karena unsur hara tersebut mengalami pencucian, penguapan, atau terikat oleh tanah. Hal ini menyebabkan rendahnya efisiensi pemupukan, berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan, dan akumulasi residu pupuk dapat mengakibatkan menurunnya kualitas tanah baik fisik, kimia maupun biologinya.
Disamping itu, bahan baku pembuatan pupuk P dan K yang sebagian besar diimpor dari luar negeri menyebabkan pengeluaran untuk pengadaan pupuk yang terus bertambah tentuk saja tidak menguntungkan bagi negara.
Asam Humat adalah zat organik yang memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi (makromolekul atau polimer organik) yang mengandung gugus aktif. Oleh karena strukturnya terdiri dari campuran senyawa organik alifatik dan aromatik (diantaranya ditunjukkan dengan adanya gugus aktif asam karboksilat dan quinoid), maka Asam Humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi dan fisiologi pada organisme hidup didalam tanah. Sementara itu Asam Fulvat memiliki rantai polimer lebih pendek, mengandung unsur oksigen lebih banyak, dan dapat larut dalam semua rentang pH sehingga bersifat lebih reaktif.
Beberapa sifat penting lain dari Asam Humat dan Asam Fulvat yang berhubungan dengan perannya dalam memperbaiki kondisi tanah dan pertumbuhan tanaman adalah Kapasitas Tukar Kation (Cation Exchange Capacity) yang tinggi, memiliki kemampuan mengikat air (Water Holding Capacity) yang besar, memiliki sifat adsorpsi, sebagai zat pengompleks (Chelating/Complexing Agent), dan kemampuan untuk mengikat (fiksasi) polutan dalam tanah.
Hits: 45