Thrichoderma
Trichoderma sp. merupakan sejenis cendawan / jamur yang termasuk kelas ascomycetes. Trichoderma sp ini memiliki aktivitas antifungal sehingga dikembangkan sebagai sebuah teknik untuk menggusur jamur penyebab penyakit pada tanaman. Jamur ini punya kemampuan berkembang biak dan daya adaptasi yang lebih baik dibandingkan jamur pentebab penyakit. Ada beberapa jenis jamur antagonis yang sudah ditemukan, namun yang terbukti paling efektif dan mudah dikembangkan selama ini oleh petani adalah jenis Trichoderma sp, yaitu penggusur jamur penyebab busuk akar pada aneka tanaman.
Jamur Trichoderma ini diambil dari alam kemudian dikembangbiakkan dalam labolatorium. Setelah berhasil dibiakkan dan sudah menunjukkan warna hijau kehitaman kemudian diformulasi dengan mineral pembawa sehingga dapat tersimpan lama dalam bentuk dorman. Apabila akan diaplikasikan formulasi ini melalui pengocoran atau dicampur pupuk kandang/kompos. Continue reading
Hits: 64
Gliocladium
Gliocladium adalah jenis jamur yang memiliki potensi patogen meskipun tidak dianggap sebagai zat penyebab penyakit pada manusia dan hewan. Gliocladium bersifat parasit pada jamur lainnya. Jenis ini yang dimanfaatkan dan diformulasi dalam MOSA GLIO sebagai bahan aktif untuk mengendalikan jamur penyebab penyakit pada tanaman.
Secara mikroskopis, spesies Gliocladium menghasilkan hifa, konidiophores, dan konidia yang berasal dari phialides hyaline. Gliocladium dapat menghasilkan conidiophores yang bercabang dan berorientasi vertikal, mirip dengan genera Verticillium, Trichoderma dan Penicillium. Konidia bersel tunggal dan silindris, terakumulasi dalam tetesan lendir di ujung phialides yang sering menjadi konfluen di puncak seluruh conidiophore.
Gliocladium sp menghasilkan antobiotik terhadap jamur patogen yaitu : Glioviridin, sesquiterpenoids,trichothecenes,
cyclic peptides, dan isocyanide (Denis dan Webster, 1971).
Mekanisme antagonis pengendalian fungi patogen tumbuhan ada 3 macam (Baker, 1989):
1.Parasitisme, yaitu memanfaatkan langsung fungi inangnya sebagai nutrisi dengan bantuan enzim.
2.Antibiosis yaitu dengan menghasilkan racun terhadap fungi inang.
3.Kompetisi nutrisi dan tempat untuk tumbuh.
Keunggulan Agens hayati MOSA GLIO (Hjeljord dan Tronsmo, 1998) :
1.Bersifat dinamis mengikuti perubahan habitat
2.Mampu menyerang patogen yang sebelumnya telah berada di suatu habitat tertentu.
Hits: 123